KLUNGKUNG, - Kegiatan rutin Pasraman dalam rangka menjaga seni, budaya dan adat istiadat kembali di gelar desa Sampalan, Sabtu ( 02/09/23 ).
Kegiatan yang digelar di Wantilan Pura Puseh dan Bale Agung Desa Adat Sampalan, kecamatan Dawan ini dihadiri oleh Ketua MDA Kabupaten Klungkung, Ketua MDA Dawan, Perbekel Sedesa Adat Sampalan beserta Tomas, Toda, Toga dan PKK serta masyarakat.
Berlangsungnya kegiatan Pasraman kali ini juga melibatkan mahasiswa KKN UNHI yang didampingi oleh Babinsa Sampalan Tengah, Serka Made Arta.
Ketua MDA Kabupaten Klungkung I Dewa Made Tirta sebagai narasumber sekaligus membuka acara Pasraman, menyampaikan materi dengan topik Nincapang Swagina.
Baca juga:
Penyidik Puspom TNI dan KPK Geledah Basarnas
|
“Wanita dalam berbagai peradaban senantiasa menghiasi kehidupan. Dalam berbagai karya sastra ditulis, wanita memiliki peran penting dan strategis untuk memutar cakra kehidupan alam semesta, ” terangnya.
“Seorang wanita merupakan perintis, artinya, wanita memiliki inovasi dalam membimbing keluarganya, membantu suami dalam mensejahterakan anggota keluarga, serta mendoakan melalui pelaksanaan yadnya, agar semuanya sehat dan berumur panjang, ” imbuhnya.
Sementara itu, Babinsa Sampalan Tengah Serka Made Arta menyampaikan jika Pasraman itu rutin digelar setiap tahun secara bergiliran di tiga desa adat dengan mengambil topik yang berbeda-beda.
Kali ini Pasraman diselenggakan oleh Desa adat Sampalan Tengah dengan mengusung tema Nincapang Swagina Para Istri.
“Pasraman kali inipun diwarnai dengan pelatihan yang diberikan oleh Mahasiswa KKN UNHI kepada Ibu-ibu PKK tentang pembuatan minyak urut herbal usada dan lulur herbal usada, “ ujarnya.
“Semoga dengan Pasraman ini akan semakin meningkatkan kesadaran dan pemahaman para ibu-ibu terkait tugas dan perannya dalam keluarga dalam menjaga adat dan tradisi serta budaya sebagai wanita bali, ” pintanya.